-->

Perbedaan Efek rokok biasa dengan rokok elektrik

Perbedaan Efek rokok biasa dengan rokok elektrik, Bahaya merokok sudah terbukti menyebabkan perkembangan berbagai penyakit seperti jantung koroner, kanker paru, penyakit paru obstruktif dan stroke. Pada kenyataannya, penyakit degeneratif hanyalah sebagian dari dampak kesehatan yang ditimbulkan dari merokok. 

perbedaan bahaya rokok biasa dengan rokok elektrik


Terdapat dampak kesehatan lainnya yang mungkin seorang perokok tidak sadari, yaitu penurunan daya tahan tubuh sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Hal tersebut cenderung terjadi secara singkat dan mungkin menyebabkan dampak kesehatan pada  kehidupan sehari-hari seorang perokok.

Di tengah derasnya seruan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan, maka para perokok pun mulai berpikir untuk berhenti merokok. Salah satu alternatif yang populer untuk dilakukan adalah dengan menggunakan rokok elektrik.

perbedaan bahaya rokok biasa dengan rokok elektrik


Salah satu jenis perangkat elektronik ini akan memanaskan semacam cairan dengan bermacam rasa sesuai dengan favorit Anda. Cairan ini tetap mengandung nikotin seperti rokok biasa namun mengeluarkan uap seperti asap rokok biasa. Sayangnya penelitian yang dilakukan di Jepang ini menemukan bahwa uap rokok ini mengandung zat karsinogenik atau zat penyebab kanker seperti formaldehyde dan acetaldehyde.

Formaldehyde sendiri merupakan zat kimia yang ditemukan di dalam bahan bangunan dan balsem cair. Zat ini bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker 10 kali lipat lebih tinggi dari rokok biasa.

Dilansir dari straitstimes.com, badan kesehatan dunia atau WHO sendiri sebenarnya telah melarang penjualan rokok jenis ini secara bebas sebab dikhawatirkan mampu membahayakan kesehatan terutama jika asapnya dihirup oleh anak-anak. PBB pun melarang untuk mengonsumsi rokok ini di ruang tertutup publik agar uapnya tidak membahayakan.

Perbandingan bahaya rokok biasa dengan rokok elektrik

1. Rokok biasa

  • Kerusakan saluran pernapasan – merupakan awal terjadinya penurunan daya tubuh. Racun pada rokok dapat menyebabkan iritasi serta timbulnya lendir pada saluran pernapasan yang merupakan peluang terjadinya infeksi pada tenggorokan hingga paru. Infeksi juga dapat menjadi lebih rentan karena asap rokok merusak silia, rambut kecil pada saluran pernapasan yang berfungsi menangkap debu. Semakin banyak paparan asap rokok maka akan semakin besar risiko infeksi tersebut menjadi lebih serius dan menyebabkan kerusakan rongga udara pada paru.
  • Memicu kondisi autoimun – kandungan racun karsinogen dan tar menyebabkan tubuh menjadi kurang efektif melawan infeksi. Sistem imun yang melemah juga berbahaya karena dapat memicu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.
  • Menghambat aliran darah – hal ini merupakan efek dari nikotin sehingga memicu darah menjadi lebih kental dan menyebabkan nutrisi, mineral dan oksigen yang disebarkan melalui darah menjadi lebih sedikit. Akibatnya pada perokok, peradangan pada bagian luar maupun organ dalam tubuh mengalami perbaikan yang lebih lama.
  • Mengurangi jumlah antibodi – hal ini adalah efek racun dari rokok yang telah memasuki  aliran darah. Antibodi itu sendiri merupakan protein darah yang berperan dalam mengurangi jumlah agent infeksi spesifik pada tubuh. Akibatnya perokok akan mengalami masa penyembuhan yang lebih lama dari biasanya.
  • Mengurangi kadar antioksidan – senyawa antioksidan seperti yang berasal  dari vitamin C dalam darah berfungsi untuk menangkal radikal bebas dan memperbaiki kerusakan organ. Perokok pada umumnya memiliki kadar antioksidan lebih sedikit dibandingkan pada individu yang tidak merokok.
  • Meningkatkan sel darah putih – sama seperti antibodi, sel darah putih juga berfungsi untuk melawan infeksi, namun pada perokok, inflamasi dan kerusakan yang terus terjadi menyebabkan kadar sel darah putih terus berada dalam jumlah yang tinggi. Akibatnya, sel darah putih akan menjadi kurang responsif terhadap agent penyakit dan jika terjadi dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan perkembangan kanker.
2. Rokok elektrik

  • Rokok Elektrik Dapat Meledak, Sebuah kasus yang terjadi pada seorang pria yang dilarikan ke rumah sakit diakibatkan mulut terbakar yang disebabkan penggunaan rokok elektrik yang di hisap tiba-tiba saja meledak. Hal tersebut menjadi suatu hal yang amat berbahaya apabila digunakan. Sekecil apapun kapasitas baterai dan arus listrik yang dihasilkan tetap saja ledakan itu sewaktu-waktu dapat terjadi seperti yang terjadi pada pria tersebut. Dalam kandungan rokok elektrik vape memiliki kandungan karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi tubuh. Pasalnya karbon dioksida ini akan menghambat jalannya oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Akan sangat banyak dampak negatif apabila karbon dioksida bagi pembuluh darah.
  • Kadar Nikotin yang Tidak Tentu, Kadar nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik juga tidak dapat tercantum sedikit banyaknya sehingga akan berbahaya apabila terlalu banyak kadar nikotin yang di hisap dan akan merusak jaringan tubuh.
  • Dapat Merusak Otak, Hal tersebut yang menjadi dampak negatif dari penggunaan rokok elektrik. Dimana penggunaan jangka panjang akan memicu terjadi kerusakan pada otak. Dalam rokok elektrik mengandung senyawa tetramethylpyrazine yang berbahaya dari tembakau.
  • Gangguan Pernapasan, Dalam rokok elektrik juga terdapat zat dietilen glikon yang mana merupakan suatu zat anti beku yang membuat nikotin dalam rokok elektrik tetap cair dan tidak dapat beku. Bahaya dari zat tersebut, dapat menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan akut pada penggunaanyya. Faktanya zat tersebut telah ditetapkan sebagai racun yang berbahaya bagi tubuh.
  • Efek Samping Proses Reffil, Selain nikotin cair yang dapat memicu resiko kenker, rokok elektrik juga dapat mengandung senyawa yang berbahaya dari proses reffil. Karena saat proses berlangsung akan ditambahan bahan lain yang membuat zat menumpuk sehingga menyebabkan bahaya bagi kesehatan tubuh.
  • Nikotin, Beberapa kadar nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik sangat rendah daripada tembakau. Namun hal tersebut belum tentu benar adanya. Bisa saja lebih dari kadar yang ditentukan. Tentu hal itu berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahkan pemerintah di China yang menjadi asal dari adanya rokok elektrik ini sudah melakukan larangan untuk menggunakan rokok tersebut karena memang berbahaya.
  • Menyebabkan Pneumonia, Penyebab utama dari pneumonia alias peradangan paru-paru adalah infeksi dari virus, bakteri serta jamur. Rokok elektrik sendiri pun dapat menyebabkan terjadinya pneumonia sehingga perlu dihindari. Menghisap rokok elektrik berpotensi menyebabkan bakteri karena kandungan nikotin cair sintesis yang terdapat didalam rokok elektrik. Untuk menghindari pneumonia, maka sebaiknya menghindari penggunaan rokok elektrik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perbedaan Efek rokok biasa dengan rokok elektrik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel